UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BENGKULU KEMBALI MENERIMA PENDAFTARAN DOSEN KONTRAK DAN DOSEN TETAP

Profil Kampus

Sejarah Universitas Muhammadiyah Bengkulu 

Keberadaan Universitas Muhammadiyah Bengkulu sebagai salah satu amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah di bidang pendidikan tinggi dalam wilayah Bengkulu telah melalui sejarah panjang. Perjalanan waktu yang sudah tidak muda lagi, telah menempatkan Universitas Muhammadiyah Bengkulu menjadi institusi pendidikan yang sarat dengan pengalaman, baik menyenangkan ataupun tidak menyenangkan. Pengalaman inilah yang pada akhirnya menjadikan institusi ini lebih matang serta dewasa ketika harus menghadapi persoalan internal, tantangan ataupun hambatan yang bersifat eksternal. Tidak dapat dipungkiri, terpaan berbagai persoalan inilah telah membawa Universitas Muhammadiyah Bengkulu menjadi lembaga pendidikan tinggi yang tangguh dengan semboyan “KAMPUS ISLAMI, ILMIAH DAN KEREN” dengan selalu berkomitmen terhadap peningkatan mutu pelayana administrasi dan akademik guna mencapai qualitas lulusan yang memiliki keterampilan dan berdaya saing tinggi.
 
Sejarah panjang Universitas Muhammadiyah Bengkulu diawali sejak tahun 1970, yaitu ketika Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Muhammadiyah Jakarta membuka cabang (pengelolaan) pendidikannya di Bengkulu. Tepatnya pada tanggal 1 agustus 1970, Fakultas Keguruan dan Ilmu Sosial (FKIS) IKIP Muhammadiyah Jakarta cabang Bengkulu berdiri. 

Sebagai institusi pendidikan tinggi yang belum mandiri, maka adminsitrasi dan segala macam persyaratan yang dibutuhkan bagi keberlangsungan proses belajar mengajar masih menjadi tanggungjawab universitas induk. Adapun jurusan yang pertama kali dibuka adalah Pendidikan Ilmu Administrasi dan Pendidikan Ekonomi Perusahaan.
 
Dalam perkembangannya, keberadaan FKIS IKIP Jakarta cabang Bengkulu dapat diterima masyarakat Bengkulu, terbukti dengan animo yang cukup tinggi untuk melanjutkan jenjang pendidikan di lembaga pendidikan ini, seiring dengan perkembangan Bengkulu yang pada saat itu sudah menjadi propinsi mandiri terpisah dengan Sumatera Selatan. Sebagai daerah baru berkembang, maka kebutuhan akan tenaga-tenaga terdidik untuk menggerakan roda pemerintahan menjadi suatu kebutuhan pokok yang tidak bisa ditawar. Sementara itu, keberadaan FKIS IKIP Muhammadiyah Jakarta cabang Bengkulu menjadi alternatif lembaga pendidikan tinggi yang akan memproduk SDM-SDM yang memang dibutuhkan pada saat itu. Melihat fenomena ini, pimpinan FKIS IKIP Muhammadiyah Jakarta cabang Bengkulu berfikir untuk menguatkan keberadaan institusi ini menjadi sebuah lembaga pendidikan tinggi yang mandiri dan tidak lagi aviliasi dari lembaga pendidikan lain meski dalam satu wadah Persyarikatan Muhammadiyah. Dasar berfikir inilah yang pada akhirnya melahirkan ide untuk segera mengotonomikan keberadaan FKIS IKIP Muhammadiyah Jakarta cabang Bengkulu menjadi lembaga pendidikan tinggi yang berdiri sendiri. Disamping itu, latar belakang keinginnan memisahkan diri ini juga didasarkan atas kendala jarak yang jauh antara Jakarta-Bengkulu, sehingga pengelolaannya menjadi tidak efisien. Atas dasar pertimbangan inilah, pada 1 Juni 1973 FKIS IKIP dikembangkan menjadi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Bengkulu, berdasarkan Surat Keputusan Majelis Pendidikan dan Pengajaran Pusat No. E-10/180/1973.
 
Cita-cita memiliki institusi pendidikan tinggi akhirnya dapat terealisir berkat kerjasama yang harmonis antara pengelola FKIS IKIP Muhammadiyah cabang Bengkulu, tokoh Muhammadiyah serta berbagai komponen pendukung lainnya, seperti aktivis muda Muhammadiyah dan dukungan yang besar dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Bengkulu maupun Pimpinan Pusat. Sinergisitas inilah akhirnya melahirkan satu tekad untuk segera dapat mewujudkan lembaga pendidikan tinggi yang tidak hanya aviliasi, tetapi mandiri sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku pada saat itu.
 
Setelah menjadi lembaga pendidikan tinggi yang mandiri dengan nama STKIP Muhammadiyah Bengkulu, perkembangan berikutnya menunjukan animo dan kepercayaan masyarakat semakin tinggi. Hal ini ditunjukan dengan jumlah mahasiswa secara kuantitas bertambah dari tahun ke tahun. Tingginya minat masyarakat untuk kuliah di STKIP Muhammadiyah Bengkulu merupakan indikasi bahwa kesadaran melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi semakin meningkat. Faktor perkembangan daerah yang merupakan provinsi pemekaran, serta kesadaran keluarga besar Muhammadiyah akan pentingnya pendidikan adalah indikator yang ikut memberikan kontribusi keberlangsungan STKIP Muhammadiyah Bengkulu menjadi lembaga pendidikan tinggi untuk tetap eksis ditengah geliat Bengkulu sebagai provinsi baru yang sedang menata diri dengan keterbatasan SDM.
 
Rentang waktu 1973 sampai dengan 1980 an merupakan arena konsolidasi internal di lingkungan STKIP Muhammadiyah Bengkulu. Tekad untuk menjadikan lembaga pendidikan ini menjadi sebuah lembaga yang berkualitas terus dilakukan dari tahun ke tahun. Keterbatasan anggaran pengelolaan tidak menjadi persoalan, sebab semua dipecahkan bersama-sama keluarga besar Muhammadiyah. Kecilnya campur tangan pemerintah (pusat ataupun daerah) pada waktu itu dalam memberikan subsidi bagi operasionalisasi lembaga ini tidak menyurutkan motivasi para pengurus STKIP Muhammadiyah Bengkulu untuk tetap maju melangkah dengan mantap. Ditengah keprihatinan dan keterbatasan, semangat pantang menyerah adalah bukti dari sebuah nilai-nilai perjuangan yang hakiki. Terbukti dengan nilai dasar yang ditanamkan para pengelola STKIP Muhamamdiyah inilah selanjutnya mengilhami pengelola berikutnya untuk berbuat lebih baik dan dapat terus meningkatkan lembaga pendidikan ini menjadi lebih maju dari tahun ke tahun. Sehingga keberadaan Muhammadiyah benar-benar dapat dirasakan manfaatnya tidak hanya sebatas kepada keluarga besarnya, tetapi juga bagi masyarakat luas dan bagi perkembangan daerah.
 
Seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi, tuntutan akan sebuah lembaga pendidikan tinggi yang bersifat komprehensif bukan lagi sebatas wacana, tetapi wajib direspon oleh pengelola perguruan tinggi agar tetap dipercaya dan tidak ditinggalkan masyarakat. Pada tahun 1985 tuntutan ini semakin tidak terbendung lagi, secara nasional lahirnya pendidikan tinggi dengan cakupan disiplin ilmu yang menyeluruh menjadi trend. Fenomena nasional ini tidak dapat dipisahkan dengan kondisi lokal di daerah, termasuk juga di Bengkulu. Keberadaan STKIP Muhammadiyah Bengkulu yang selama ini memfokuskan diri pada cakupan keguruan ikut terkena imbasnya kalau tidak segera menyesuaikan akan trend ini. Kata kunci yang harus dilakukan adalah merespon dan menyesuaikan diri dengan perkembangan dunia pendidikan secara nasional agar tidak terkena dampak serius yaitu ditinggalkan masyarakat.
 
Sikap responsibilitas pengelola STKIP Muhammadiyah Bengkulu ditunjunkan dengan segera membentuk tim untuk mempersipkan dan mengkaji perubahan status STKIP menjadi Universitas. Sebab status Universitas adalah jawaban atas dinamisasi perkembangan ilmu dan teknologi yang menuntut sebuah lembaga pendidikan tinggi lebih komprehensip cakupan bidang ilmu yang menjadi minat para mahasiswanya. Ini juga merupakan jawaban atas perkembangan fenomena pendidikan nasional yang terus menggeliat dan mengikuti tuntutan masyarakat. Tim inilah yang terus melakukan kajian dan bekerja keras untuk mewujudkan perubahan status dari STKIP menjadi Universitas. Langkah-langkah strategispun dilakukan, yaitu pertama, konsultasi dan meminta persetujuan Pimpinan Pusat Muhammadiyah; kedua, mempersiapkan persyaratan-persyaratan yang diperlukan baik administratif ataupun fisik.
 
Hasil kerja keras tim ini pada akhirnya direspon positif oleh Majelis Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan diterbitkannya SK Presidium STKIP Muhammadiyah Bengkulu No. E-2/053/SK-MPTPP/1991 tanggal 1 November 1990 tentang persiapan berdirinya Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Dengan terbitnya SK PP Muhammadiyah tentang presidium ini, berikutnya adalah mempersiapkan segala kelengkapan administrasi serta aspek penunjang lainnya untuk segera diajukan kepada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia melalui Kopertis Wilayah II Palembang untuk ditelaah dan dinilai kapatutan serta kelayakan perubahan status STKIP menjadi Universitas.
 
Delapan bulan berikutnya, tepatnya pada bulan Juni 1991, hasil kerja keras presidium menampakan hasil, sebab tanda-tanda bahwa usulan untuk alih status STKIP menjadi Universitas sepertinya tinggal menunggu hari. Secara administrasi maupun persiapan fisik sebagai syarat minimal sebuah Universitas secara tersirat tidak ada permasalahan, artinya Kopertis Wilayah II Palembang tidak ada masalah, sedangkan Depdikbud di Jakarta secara prinsip juga tidak ada permasalahan, tinggal menunggu keluarnya Surat Keputusan sebagai bukti de jure perubahan STKIP menjadi Universitas. Memasuki minggu ketiga bulan Juni, tepatnya 20 Juni 1991 keluarlah Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.0367/0/1991 tentang Perubahan bentuk STKIP Muhammadiyah menjadi Universitas Muhammadiyah Bengkulu. Dengan terbitnya SK Mendikbud maka secara de jure dan de facto Universitas Muhammadiyah Bengkulu diakui oleh pemerintah sebagai lembaga pendidikan tinggi yang sah dan diberi kewenangan untuk melakukan proses pendidikan sesuai dengan kaidah dan peraturan yang berlaku sebagai sebuah Universitas.
 
Rasa syukur atas keberhasilan ini tidak hanya dipanjatkan oleh keluarga besar Muhammadiyah Bengkulu, tapi juga oleh Pemerintah Daerah dan masyarakat Bengkulu pada umumnya. Oleh sebab itu Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Provinsi Bengkulu pada waktu itu Drs. H.A. Razie Yahya berkenan meresmikan Universitas Muhammadiyah Bengkulu sebagai salah satu aset daerah dan juga menjadi kebanggaan masyarakat Bengkulu; dilakukan bersamaan dengan wisuda sarjana terakhir STKIP Muhammadiyah Bengkulu pada tanggal 31 Agustus 1991.
 
Pada awal berdirinya tahun 1991, Universitas Muhammadiyah Bengkulu memiliki 4 Fakultas, yaitu Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Pertanian (FP), Fakultas Ekonomi (FE) dan Fakultas Agama Islam (FAI) dengan 9 program studi. Seiring dengan pertumbuhan dan jumlah mahasiswa yang terus bertambah dari tahun ketahun, serta responsibilitas terhadap tuntutan masyarakat dan dunia kerja, Universitas Muhammadiyah Bengkulu sudah melakukan perubahan-perubahan yang cukup signifikan, baik berkenaan dengan penambahan fakultas berikut program studinya, maupun perubahan dalam tata kelola serta perkembangan infrastruktur.
 
Saat ini, tercatat Universitas Muhammadiyah Bengkulu memiliki 8 Fakultas, yaitu:
  1. Fakultas Agama Islam
  2. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
  3. Fakultas Ekonomi
  4. Fakultas Pertanian
  5. Fakultas Ilmu Kesehatan
  6. Fakultas Teknik
  7. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  8. Fakultas Hukum
Program Studi 22 Strata 1 (S1) dan 1 Strata 2 (S2)
  1. Pendidikan Agama Islam
  2. Komunikasi dan Penyiaran Islam
  3. Program Studi Pendidikan Matematika
  4. Program Studi Pendidikan Biologi
  5. Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris
  6. Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
  7. Program Studi Pendidikan Ekonomi
  8. Program Studi Pendidikan PKn
  9. Manajemen
  10. Akuntansi
  11. Peternakan
  12. Agribisnis
  13. Ilmu Keperawatan
  14. Kesehatan Masyarakat
  15. Teknik Informatika
  16. Teknik Elektro
  17. Sistem Informasi
  18. Komputer Akuntansi
  19. Ilmu Sosiologi
  20. Administrasi Negara
  21. Ilmu Komunikasi
  22. Ilmu Hukum
  23. Program Pascasarjana (S2) Pendidikan Biologi
Kelembagaan dan Legalitas
Visi Universitas
 
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta percepatan pencapaian tujuan pendidikan di Perguruan Tinggi Muhammadiyah sebagai sebuah implementasi gerakan amar ma’ruf nahi mungkar, perumusan visi Universitas Muhammadiyah Bengkulu mendasarkan atas pencapaian keseimbangan antara cerdas intelektual, emosional dan spiritual. Oleh sebab itu, visi yang dirumuskan adalah sebagai berikut:
 
“Sebagai pusat unggulan dalam mewujudkan insan akademis yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta cerdas dan kompetitif dalam menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni (IPTEKS) sebagai  kebanggaan warga Muhammadiyah, ummat Islam dan Bangsa Indonesia”

Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang meruapakan kebanggaan warga Muhammadiyah, umat Islam dan Bangsa Indonesia mengandung makna, bahwa keberadaan Universitas Muhammadiyah mengemban amanah sebagai salah satu amal usaha Persyarikatan Muhammadiyah khususunya dan umat Islam serta Bangsa Inodesia pada umumnya, yang diharapkan dapat menjadi wadah lahiarnya intelektual-intelektual yang dapat diandalkan dan menjadi kebanggaan, tidak hanya menguasai ilmu dalam tataran praktis tetapi juga menguasai ilmu yang berkaitan emosionla dan kehidupan spiritual. Diterminasinya adalah sebuah capaian akan pribadi-pribadi yang cerdik pandai, menguasai ilmu agama, dan menempatkan cipta rasa dan karsa adalah bagian integral yang mesti dimiliki individu dalam perilaku sehari-hari baik sebagai makhluk pribadi, sosial dan ciptaan Tuhan.

Misi Universitas
 
Keberadaan Universitas Muhammadiyah Bengkulu sebagai perguruan tinggi yang bersendi kepada nilai-nilai Islami dalam mempersiapkan generasi penerus yang mumpuni, cerdas, dan kompetitif, maka misi yang diemban merupakan aktualisasi konkrit dari pengejawentahan nilai-nilai Islami tersebut. Oleh sebab itu gerak langkah dan aktualisasinya adalah cermin dari misi mulia yang tidak sekedar pemanis bibir, tetapi sebuah tekad yang akan bermuara kepada tujuan bagi terbentuknya pribadi-pribadi berakhlak mulia yang akan meneruskan keberlangsungan persyarikatan khususnya maupun Bangsa Indonesia pada umumnya.
 
Orientasi inilah yang menjadikan misi Universitas Muhammadiyah Bengkulu disusun dengan tetap mengutamakan dan menempatkan diri sebagai lembaga pendidikan tinggi yang kredible dan kapable, terutama dalam mempersiapkan lulusannya sehingga menjadi pribadi yang cerdas dan siap berkompetisi didunia kerja. Misi yang dimaksudkan adalah sebagai  berikut:
  1. Melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi secara kompetitif dan sustainable.
  2. Menciptakan iklim akademis yang Islami sebagai pelopor pembaharuan (gerakkan tajdid) amar ma’ruf nahi munkar.
  3. Meningkatkan kualitas civitas akademika Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
  4. Meningkatkan kompetensi lulusan Universitas Muhammadiyah Bengkulu melalui program-program akademik yang strategis dan komprehensif.
Tujuan Universitas
 
Berdasarkan Visi dan Misi Universitas Muhammadiyah Bengkulu, dirumuskan tujuan yang secara operasional akan dicapai melalui kegiatan-kegiatan tri dharma perguruan tinggi, yaitu;
  1. Terwujudnya universitas yang unggul dalam bidang IPTEKS.
  2. Menghasilkan lulusan berkepribadian Islam, berkualitas, beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, berakhlaq mulia, memiliki kemampuan akademik, profesional terampil dan inovatif serta mampu mengembangkan dan menerapkan IPTEKS.
  3. Terciptanya karya kreatif dan inovatif dalam pengembangan IPTEKS yang berwawasan lingkungan untuk mendukung pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan ummat.
  4. Terselenggaranya pengabdian kepada masyarakat dalam rangka mengaplikasikan IPTEKS.
  5. Terwujudnya hubungan antar civitas akademika yang harmonis, kondusif dan Islami.
  6. Terwujudnya pendidikan dan keterampilan tenaga edukatif dan administrasi dalam rangka memberikan pelayanan yang prima.
  7. Terciptanya Universitas Muhammadiyah Bengkulu sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang siap menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang berubah dengan cepat baik secara nasional maupun global.Terselenggaranya program akademik dan profesional, sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan dunia usaha (link and match).
  8. Terwujudnya Universitas Muhammadiyah Bengkulu sebagai kekuatan moral dalam masyarakat Indonesia yang madani.